Malam kian larut.Kastil pun telah
sepi.Tidak nampak seorang pun murid dan guru yang berkeliaran disepanjang
koridor.Hanya keheningan dan kegelapan yang kian terasa.
Seorang gadis remaja berjalan
sendirian dalam kegelapan.Berjalan pelan,tanpa ingin menimbulkan suara.Hanya
sebuah cahaya kecil dari tongkat sihir yang menemaninya,membantunya
barjalan,dalam kegelapan.
“Hai,Daphne ? Mau kemana kau?” kata
seseorang tiba-tiba dari arah belakang.Sontak gadis remaja itu terkejut,dia
menengok ke belakang.Dilihatnya anak laki-laki,tengah berdiri di
hadapannya,melihatnya dengan tampang polos.
“Lancelot,apa yang kau lakukan di
sini,malam-malam?” tanya Daphne pelan,tidak ingin membuat gaduh.”Apa kau
mengikutiku?” tanyanya lagi dengan tatapan penuh kecurigaan.
“Hei,aku bertanya kepadamu,kenapa
kau malah balik bertanya?” jawabnya sedikit kesal.”Aku baru saja keluar dari
perpustakaan saat melihatmu berjalan sendirian
malam-malam,mengendap-endap,seperti pencuri.Mau kemana kau?” tanyanya lagi.
“ssstt…bisa
kau pelankan suaramu! Atau kau ingin membangunkan semua murid dan guru,” jawab
Daphne.”Kemana aku pergi bukan urusanmu,cepatlah kembali ke kamarmu! Dan
sebaiknya kau tidak membicarakan ini kepada siapapun!” ancamnya sambil ia
mengarahkan tongkat sihirnya kepada Lancelot.Keseriusan mengenai ancamannya
terlihat jelas di matanya.Lancelot hanya bisa terdiam,tanpa menjawab.Sesaat
kemudian Daphne berlalu meninggalkannya,terus berjalan,dalam kegelapan.
***
***
Awan gelap menutupi sinar terang
bulan yang membuat hutan terlarang
menjadi begitu gelap dan mencekam.Meskipun hujan telah lama reda,tapi
masih tercium jelas aroma rumput dan pepohonan yang basah.
Daphne berjalan sangat hati-hati di
atas tanah yang licin.Dengan bantuan cahaya kecil dari tongkat sihirnya ia
terus,berjalan,masuk ke dalam hutan terlarang.Sesekali ia arahkan tongkat
sihirnya,ke peta yang tengah dipegangnya.Peta yang tanpa sengaja ia
temukan,terselip,disalah satu halaman buku saat ia membaca di perpustakaan.”Bunga Kehidupan” begitulah yang tertulis di
bagian atas peta itu.Ia ingat prof. Mc Gonagall pernah menyinggung tentang
ini,bunga kehidupan,bunga yang bisa menghidupkan kembali orang yang telah
meninggal.Meskipun belum pernah ada yang bisa membuktikannya,ataupun pernah
tercatat dalam buku sejarah manapun,tapi seperti itulah rumor tentang bunga
kehidupan ini.
Dikatakan,dulu pernah ada seorang
penyihir hebat yang pernah menciptakan sebuah bunga,yang dengan bunga itu ia
mampu menghidupkan kembali orang yang telah meninggal.Berbeda dengan “Batu
Bertuah” yang hanya bisa menghidupkan,namun tidak benar-benar hidup.Bunga itu
bisa menghidupkan orang yang telah meninggal,benar-benar
menghidupkannya,membuat orang yang telah meninggal tersebut melakukan aktifitas
sebagaimana orang yang masih hidup lainnya.Dan sebelum penyihir hebat itu
meninggal,ia menyembunyikannya dalam sebuah hutan,hutan terlarang.Tapi tak
pernah ada seorang pun yang berhasil menemukannya,meskipun setiap inchi bagian
dari hutan terlarang telah ia jajaki.Penyihir itu tidak menyembunyikannya
begitu saja,ia sempat membuat sebuah peta yang akan mengantarkan seorang
penyihir,yang benar-benar mempercayai keajaiban,ke tempat dimana bunga itu
disembunyikan.Dan rumor mengatakan peta itu ia sembunyikan di dalam
Hogswart.Saat ini Daphne hanya berharap rumor itu benar,tentang bunga kehidupan
itu,tentang peta yang disembunyikannya di Hogswart,semua itu benar.Peta yang
sedang dipegannya saat ini adalah peta yang dimaksud,dan saat ini,ia
berharap,ia semakin dekat dengan bunga kehidupan itu.
Langkah
Daphne terhenti di depan sebuah pohon tua,besar,semua kulit pohon itu tertutup
lumut.Mungkin telah berpuluh abad pohon itu tumbuh hingga bisa sebesar ini
sekarang.Peta yang sedang dipegangnya mengantarnya,sampai,di pohon ini.Ia
memejamkan mata,menghela napasnya,berusaha berkonsentrasi.”Aku percaya
keajaiban” katanya pelan dengan penuh keyakinan.Itulah mantra yang harus di
ucapkan oleh penyihir yang ingin mengambil bunga kehidupan itu.Seperti tertulis
di bagian bawah peta “keajaiban hanya bisa ditemukan oleh mereka yang
percaya”.Beberapa saat kemudian,pohon besar itu bergeser
memperlihatkan sebuah pintu masuk,yang berada di tanah,tepat di bawahnya.Tanpa
keraguan sedikitpun Daphne masuk ke dalamnya.
***
***
Ia berjalan menuruni anak tangga,licin dan gelap,bau lumut tercium
jelas dari dindingnya.Begitu gelap dan hening di sana,membuat jantung Daphne
berdetak kencang seakan ingin lepas dari tempatnya.Setelah ia berjalan cukup
lama,ia mendengar suara seperti air terjun,dan benar saja karena saat anak
tangga itu berakhir ia tiba di tempat lain.
Begitu indah di sana,sebuah hutan
lain,sangat berbeda dengan hutan terlarang.”Ini pasti bukan hutan terlarang”
ucapnya dalam hati,karena bukan hanya pemandangannya yang sangat berbed,tapi di
sana juga siang hari.Ia melihat sebuah air terjun mengalir deras di sampingnya.Bunga-bunga
indah bermekaran di bawah kakinya,di tepian sungai itu.Ia berjalan,melihat
sekeliling,hingga ia menemukan sebuah pohon besar lain,sama besar dan sama tua
dengan pohon yang ada di hutan terlarang.
Ia kembali mengucapkan mantra yang
sama,“aku percaya keajaiban” dan seketika pohon itu terbelah menjadi
dua.Memperlihatkan isi di dalamnya,sebuah ruangan.Ia berjalan masuk,ketakutan
dan keraguan mulai ia rasakan tapi ia tak menghiraukannya,terus
melangkah.Langkahnya terhenti,kini,di hadapannya hidup sebuah tanaman yang
hanya memiliki satu bunga,bunga mawar.Bentuknya sama persis dengan bunga mawar
lainnya,hanya lebih kecil terlalu kecil malah untuk digenggam.
Untuk beberapa detik ia ragu,ia
menggelengkan kepala berusahamenghilangkan keraguannya.Ia mencoba kembali
tenang,ia mengatur napas,kemudian ia memetik bunga itu.Tepat setelah bunga itu
dipetik,tempat itu berguncang hebat.Ia panik,ia berlari keluar dari ruangan
itu,dari dalam pohon itu.
Pemandangan yang tadi terlihat
begitu indah kini berubah mencekam,bunga-bunga yang bermekaran di bawah kakinya
kini semua telah layu.Ia terkejut melihat tempat itu,yang kini berubah
total.Tiba-tiba sebuah akar pohon mengikat kaki kanannya,melemparkan tubuh
Daphne ke atas.Ia terpelanting dan jatuh di tanah yang keras.Ia mengerang
kesakitan,ia melihat sekeliling mencari tau apa yang sebenarnya terjadi.Siapa
yang melemparkannya tadi.Ia begitu terkejut saat melihat pohon besar itu
bergerak hidup.Belum hilang rasa terkejutnya pohon itu menyerang lagi,kali ini
dengan dahan-dahannya yang besar.Daphne melompat,menghindar ke sana ke
mari,berusaha agar tidak terkena dahan itu.Ia mengeluarkan tongat sihirnya dari
balik jubahnya.
“Sial,kenapa tongkatku patah?” kata
Daphne kaget,saat ia melihat tongkat sihirnya patah.Tongkat sihirnya patah,saat
ia terjatuh dengan keras tadi.
Pohon itu kini menyerang
lagi,menggoyang-goyangkan dahannya,membabi buta.Daphne hanya bisa menghindar
tanpa bisa melakukan satu serangan balasan pun.Ia melihat tempat,anak
tangga,yang membawanya ke sini.Ia berlari ke sana.Tapi dihadang oleh pohon itu
dengan menghantamkan dahannya ke tanah,tempat anak tangga itu.Untung Daphne
sempat menghentikan laju larinya.Ia berhenti tepat sebelum dahan itu menyentuh
tanah,tidak sampai satu meter jaraknya dengan dahan itu.Dahan itu bergerak ke
samping,ke arahnya.
Brakkk!!! Daphne terkena dahan itu
dengan keras,ia hanya bisa menyengir,menahan sakit saat tubuhnya jatuh.Sebelum
ia benar-benar sadar,akar pohon itu kembali mengikatnya.Dilemparkannya lagi
tubuh Daphne ke atas,terpelanting,jatuh.Kali ini bukanlah tanah yang keras yang
jadi tempat jatuhnya,tapi air.Daphne terjatuh,tenggelam,dalam derasnya air
sungai.Rasa sakit saat tubuhnya menghantam sungai membuatnya tak bisa melakukan
apapun.Ia hanya bisa membiarkan dirinya terus tenggelam.Ia terkulai lemas tak
berdaya,kesadarannya mulai hilang.Bunga kehidupan yang digenggamnya tadi kini
terlepas,hilang,terbawa derasnya arus.
“Apakah ini saatku akan mati? Sejak
dulu aku berpikir,bagaimana caraku akan mati nanti.Ternyata seperti ini.Mati
tenggelam di dasar sungai,yang bahkan entah dimana.Akankah ada yang akan
menemukanku nanti,dan menguburkanku degan layak?” puluhan pertanyaan tentang
kematiannya terbesit di pikirannya.Dan dia hanya bisa tersenyum,menyadari bahwa
dia akan mati,di sini,di sungai ini.
Samar-samar Daphne melihat
seseorang berenang,masuk ke dalam sungai,menolongnya.Ditariknya tubuh Daphne ke
atas,tepian sungai.Untuk beberapa detik Daphne pingsan.
“Daphne!Daphne! Bangun
Daphne!Bangun!” teriak JKR dan Padma bersama,kepanikan terlihat jelas di muka
keduanya.
Daphne tersadar,kaget bercampur
senang melihat kedua sahabatnya itu,kini berada di sini,di depannya.Ia hanya bisa membalas teriakan mereka dengan sebuah senyuman tipis,di mukanya yang kini telah pucat.
"Bombarda Maxima!!!"
"Duarr!!!" pohon itu hancur seketika,berantakan,saat mantra yang dirapal King tepat mengenai pohon besar itu.Ia dan Nicholas segera menghampiri tubuh Daphne yang terkulai lemah itu.
"Hei,apa sih yang sedang kau lakukan Daph? Apa yang menyebabkanmu melakukan semua ini?" kata JKR."Apa ini demi bunga kehidupan yang kemarin kau ceritakan itu? Kau ingin mengambilnya dan ingin menghidupkan saudaramu yang telah meninggal itu?" tanyanya lagi.
Daphne hanya terdiam,tanpa mau menjawab.Karena ia sadar,tanpa menjawab pun semua telah tahu jawabannya.
"Untung tadi Lancelot sempat mengikutimu masuk ke dalam hutan.Setelah melihatmu masuk ke sebuah pintu di bawah pohon dia kembali,dan memberitahu kami tentang ini,karena dirasa ada yang tidak beres.Dia tidak mau ikut kemari,jadi dia menggunakan patronus untuk menberitahukan tempat ini.Sekarang pasti dia sedang tertidur lelap di ranjangnya yang empuk dan hangat." jelas Nicholas.
"Baiklah,aku rasa ini saatnya kita untuk pulang," ajak King sambil berjalan.
Dengan dipapah oleh JKR dan Padma,Daphne pulang ke asrama.
"Bombarda Maxima!!!"
"Duarr!!!" pohon itu hancur seketika,berantakan,saat mantra yang dirapal King tepat mengenai pohon besar itu.Ia dan Nicholas segera menghampiri tubuh Daphne yang terkulai lemah itu.
"Hei,apa sih yang sedang kau lakukan Daph? Apa yang menyebabkanmu melakukan semua ini?" kata JKR."Apa ini demi bunga kehidupan yang kemarin kau ceritakan itu? Kau ingin mengambilnya dan ingin menghidupkan saudaramu yang telah meninggal itu?" tanyanya lagi.
Daphne hanya terdiam,tanpa mau menjawab.Karena ia sadar,tanpa menjawab pun semua telah tahu jawabannya.
"Untung tadi Lancelot sempat mengikutimu masuk ke dalam hutan.Setelah melihatmu masuk ke sebuah pintu di bawah pohon dia kembali,dan memberitahu kami tentang ini,karena dirasa ada yang tidak beres.Dia tidak mau ikut kemari,jadi dia menggunakan patronus untuk menberitahukan tempat ini.Sekarang pasti dia sedang tertidur lelap di ranjangnya yang empuk dan hangat." jelas Nicholas.
"Baiklah,aku rasa ini saatnya kita untuk pulang," ajak King sambil berjalan.
Dengan dipapah oleh JKR dan Padma,Daphne pulang ke asrama.