Sabtu, 24 Maret 2012

Bunga Kehidupan


Malam kian larut.Kastil pun telah sepi.Tidak nampak seorang pun murid dan guru yang berkeliaran disepanjang koridor.Hanya keheningan dan kegelapan yang kian terasa.
Seorang gadis remaja berjalan sendirian dalam kegelapan.Berjalan pelan,tanpa ingin menimbulkan suara.Hanya sebuah cahaya kecil dari tongkat sihir yang menemaninya,membantunya barjalan,dalam kegelapan.
“Hai,Daphne ? Mau kemana kau?” kata seseorang tiba-tiba dari arah belakang.Sontak gadis remaja itu terkejut,dia menengok ke belakang.Dilihatnya anak laki-laki,tengah berdiri di hadapannya,melihatnya dengan tampang polos.
“Lancelot,apa yang kau lakukan di sini,malam-malam?” tanya Daphne pelan,tidak ingin membuat gaduh.”Apa kau mengikutiku?” tanyanya lagi dengan tatapan penuh kecurigaan.
“Hei,aku bertanya kepadamu,kenapa kau malah balik bertanya?” jawabnya sedikit kesal.”Aku baru saja keluar dari perpustakaan saat melihatmu berjalan sendirian malam-malam,mengendap-endap,seperti pencuri.Mau kemana kau?” tanyanya lagi.
“ssstt…bisa kau pelankan suaramu! Atau kau ingin membangunkan semua murid dan guru,” jawab Daphne.”Kemana aku pergi bukan urusanmu,cepatlah kembali ke kamarmu! Dan sebaiknya kau tidak membicarakan ini kepada siapapun!” ancamnya sambil ia mengarahkan tongkat sihirnya kepada Lancelot.Keseriusan mengenai ancamannya terlihat jelas di matanya.Lancelot hanya bisa terdiam,tanpa menjawab.Sesaat kemudian Daphne berlalu meninggalkannya,terus berjalan,dalam kegelapan.
***
Awan gelap menutupi sinar terang bulan yang membuat hutan terlarang  menjadi begitu gelap dan mencekam.Meskipun hujan telah lama reda,tapi masih tercium jelas aroma rumput dan pepohonan yang basah.
Daphne berjalan sangat hati-hati di atas tanah yang licin.Dengan bantuan cahaya kecil dari tongkat sihirnya ia terus,berjalan,masuk ke dalam hutan terlarang.Sesekali ia arahkan tongkat sihirnya,ke peta yang tengah dipegangnya.Peta yang tanpa sengaja ia temukan,terselip,disalah satu halaman buku saat ia membaca di perpustakaan.”Bunga Kehidupan” begitulah yang tertulis di bagian atas peta itu.Ia ingat prof. Mc Gonagall pernah menyinggung tentang ini,bunga kehidupan,bunga yang bisa menghidupkan kembali orang yang telah meninggal.Meskipun belum pernah ada yang bisa membuktikannya,ataupun pernah tercatat dalam buku sejarah manapun,tapi seperti itulah rumor tentang bunga kehidupan ini.
Dikatakan,dulu pernah ada seorang penyihir hebat yang pernah menciptakan sebuah bunga,yang dengan bunga itu ia mampu menghidupkan kembali orang yang telah meninggal.Berbeda dengan “Batu Bertuah” yang hanya bisa menghidupkan,namun tidak benar-benar hidup.Bunga itu bisa menghidupkan orang yang telah meninggal,benar-benar menghidupkannya,membuat orang yang telah meninggal tersebut melakukan aktifitas sebagaimana orang yang masih hidup lainnya.Dan sebelum penyihir hebat itu meninggal,ia menyembunyikannya dalam sebuah hutan,hutan terlarang.Tapi tak pernah ada seorang pun yang berhasil menemukannya,meskipun setiap inchi bagian dari hutan terlarang telah ia jajaki.Penyihir itu tidak menyembunyikannya begitu saja,ia sempat membuat sebuah peta yang akan mengantarkan seorang penyihir,yang benar-benar mempercayai keajaiban,ke tempat dimana bunga itu disembunyikan.Dan rumor mengatakan peta itu ia sembunyikan di dalam Hogswart.Saat ini Daphne hanya berharap rumor itu benar,tentang bunga kehidupan itu,tentang peta yang disembunyikannya di Hogswart,semua itu benar.Peta yang sedang dipegannya saat ini adalah peta yang dimaksud,dan saat ini,ia berharap,ia semakin dekat dengan bunga kehidupan itu.
Langkah Daphne terhenti di depan sebuah pohon tua,besar,semua kulit pohon itu tertutup lumut.Mungkin telah berpuluh abad pohon itu tumbuh hingga bisa sebesar ini sekarang.Peta yang sedang dipegangnya mengantarnya,sampai,di pohon ini.Ia memejamkan mata,menghela napasnya,berusaha berkonsentrasi.”Aku percaya keajaiban” katanya pelan dengan penuh keyakinan.Itulah mantra yang harus di ucapkan oleh penyihir yang ingin mengambil bunga kehidupan itu.Seperti tertulis di bagian bawah peta keajaiban hanya bisa ditemukan oleh mereka yang percaya”.Beberapa saat kemudian,pohon besar itu bergeser memperlihatkan sebuah pintu masuk,yang berada di tanah,tepat di bawahnya.Tanpa keraguan sedikitpun Daphne masuk ke dalamnya.
***
Ia berjalan menuruni  anak tangga,licin dan gelap,bau lumut tercium jelas dari dindingnya.Begitu gelap dan hening di sana,membuat jantung Daphne berdetak kencang seakan ingin lepas dari tempatnya.Setelah ia berjalan cukup lama,ia mendengar suara seperti air terjun,dan benar saja karena saat anak tangga itu berakhir ia tiba di tempat lain.
Begitu indah di sana,sebuah hutan lain,sangat berbeda dengan hutan terlarang.”Ini pasti bukan hutan terlarang” ucapnya dalam hati,karena bukan hanya pemandangannya yang sangat berbed,tapi di sana juga siang hari.Ia melihat sebuah air terjun mengalir deras di sampingnya.Bunga-bunga indah bermekaran di bawah kakinya,di tepian sungai itu.Ia berjalan,melihat sekeliling,hingga ia menemukan sebuah pohon besar lain,sama besar dan sama tua dengan pohon yang ada di hutan terlarang.
Ia kembali mengucapkan mantra yang sama,“aku percaya keajaiban” dan seketika pohon itu terbelah menjadi dua.Memperlihatkan isi di dalamnya,sebuah ruangan.Ia berjalan masuk,ketakutan dan keraguan mulai ia rasakan tapi ia tak menghiraukannya,terus melangkah.Langkahnya terhenti,kini,di hadapannya hidup sebuah tanaman yang hanya memiliki satu bunga,bunga mawar.Bentuknya sama persis dengan bunga mawar lainnya,hanya lebih kecil terlalu kecil malah untuk digenggam.
Untuk beberapa detik ia ragu,ia menggelengkan kepala berusahamenghilangkan keraguannya.Ia mencoba kembali tenang,ia mengatur napas,kemudian ia memetik bunga itu.Tepat setelah bunga itu dipetik,tempat itu berguncang hebat.Ia panik,ia berlari keluar dari ruangan itu,dari dalam pohon itu.
Pemandangan yang tadi terlihat begitu indah kini berubah mencekam,bunga-bunga yang bermekaran di bawah kakinya kini semua telah layu.Ia terkejut melihat tempat itu,yang kini berubah total.Tiba-tiba sebuah akar pohon mengikat kaki kanannya,melemparkan tubuh Daphne ke atas.Ia terpelanting dan jatuh di tanah yang keras.Ia mengerang kesakitan,ia melihat sekeliling mencari tau apa yang sebenarnya terjadi.Siapa yang melemparkannya tadi.Ia begitu terkejut saat melihat pohon besar itu bergerak hidup.Belum hilang rasa terkejutnya pohon itu menyerang lagi,kali ini dengan dahan-dahannya yang besar.Daphne melompat,menghindar ke sana ke mari,berusaha agar tidak terkena dahan itu.Ia mengeluarkan tongat sihirnya dari balik jubahnya.
“Sial,kenapa tongkatku patah?” kata Daphne kaget,saat ia melihat tongkat sihirnya patah.Tongkat sihirnya patah,saat ia terjatuh dengan keras tadi.
Pohon itu kini menyerang lagi,menggoyang-goyangkan dahannya,membabi buta.Daphne hanya bisa menghindar tanpa bisa melakukan satu serangan balasan pun.Ia melihat tempat,anak tangga,yang membawanya ke sini.Ia berlari ke sana.Tapi dihadang oleh pohon itu dengan menghantamkan dahannya ke tanah,tempat anak tangga itu.Untung Daphne sempat menghentikan laju larinya.Ia berhenti tepat sebelum dahan itu menyentuh tanah,tidak sampai satu meter jaraknya dengan dahan itu.Dahan itu bergerak ke samping,ke arahnya.
Brakkk!!! Daphne terkena dahan itu dengan keras,ia hanya bisa menyengir,menahan sakit saat tubuhnya jatuh.Sebelum ia benar-benar sadar,akar pohon itu kembali mengikatnya.Dilemparkannya lagi tubuh Daphne ke atas,terpelanting,jatuh.Kali ini bukanlah tanah yang keras yang jadi tempat jatuhnya,tapi air.Daphne terjatuh,tenggelam,dalam derasnya air sungai.Rasa sakit saat tubuhnya menghantam sungai membuatnya tak bisa melakukan apapun.Ia hanya bisa membiarkan dirinya terus tenggelam.Ia terkulai lemas tak berdaya,kesadarannya mulai hilang.Bunga kehidupan yang digenggamnya tadi kini terlepas,hilang,terbawa derasnya arus.
“Apakah ini saatku akan mati? Sejak dulu aku berpikir,bagaimana caraku akan mati nanti.Ternyata seperti ini.Mati tenggelam di dasar sungai,yang bahkan entah dimana.Akankah ada yang akan menemukanku nanti,dan menguburkanku degan layak?” puluhan pertanyaan tentang kematiannya terbesit di pikirannya.Dan dia hanya bisa tersenyum,menyadari bahwa dia akan mati,di sini,di sungai ini.
Samar-samar Daphne melihat seseorang berenang,masuk ke dalam sungai,menolongnya.Ditariknya tubuh Daphne ke atas,tepian sungai.Untuk beberapa detik Daphne pingsan.
“Daphne!Daphne! Bangun Daphne!Bangun!” teriak JKR dan Padma bersama,kepanikan terlihat jelas di muka keduanya.
Daphne tersadar,kaget bercampur senang melihat kedua sahabatnya itu,kini berada di sini,di depannya.Ia hanya bisa membalas teriakan mereka dengan sebuah senyuman tipis,di mukanya yang kini telah pucat.
"Bombarda Maxima!!!"
"Duarr!!!" pohon itu hancur seketika,berantakan,saat mantra yang dirapal King tepat mengenai pohon besar itu.Ia dan Nicholas segera menghampiri tubuh Daphne yang terkulai lemah itu.
"Hei,apa sih yang sedang kau lakukan Daph? Apa yang menyebabkanmu melakukan semua ini?" kata JKR."Apa ini demi bunga kehidupan yang kemarin kau ceritakan itu? Kau ingin mengambilnya dan ingin menghidupkan saudaramu yang telah meninggal itu?" tanyanya lagi.
Daphne hanya terdiam,tanpa mau menjawab.Karena ia sadar,tanpa menjawab pun semua telah tahu jawabannya.
"Untung tadi Lancelot sempat mengikutimu masuk ke dalam hutan.Setelah melihatmu masuk ke sebuah pintu di bawah pohon dia kembali,dan memberitahu kami tentang ini,karena dirasa ada yang tidak beres.Dia tidak mau ikut kemari,jadi dia menggunakan patronus untuk menberitahukan tempat ini.Sekarang pasti dia sedang tertidur lelap di ranjangnya yang empuk dan hangat." jelas Nicholas.
"Baiklah,aku rasa ini saatnya kita untuk pulang," ajak King sambil berjalan.
Dengan dipapah oleh JKR dan Padma,Daphne pulang ke asrama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar